Pengertian Psikologis Klinis
Minggu
Ke 10
Psikologis klinis menurut Witemer
tahun 1912 adalah metode yang
digunakan untuk mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil
observasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik pedagogis. Psikologi klinis merupakan salah satu bidang psikologi terapan selain
Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri, dan lain-lain. Psikologi Klinis
menggunakan konsep-konsep Psikologi Abnormal, Psikologi Perkembangan,
Psikopatologi dan Psikologi Kepribadian, serta prinsip-prinsip dalam assesment
dan intervensi, untuk dapat memahami maslah-masalah psikologis, gangguan
penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal. Tugas utama psikologi klinis adalah
menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis yang
biasanya dilakukan di rumah sakit.Ada beberapa ciri yang terdapat dalam
psikologis klinis :
1. Memiliki orientasi
ilmiah-profesional yaitu adanya ciri berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah
psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap indiovidu yang menderita kecemasan.
Psikologi melalui intervensi dan evaluasi psikologis.
2. Menampilkan kompetensi
psikologi, karena psikologi klinis terlatih dalam menggunakan petunjuk dan
pengetahuan psikologi dalam kerja professional.
3. Menampilkan kompetensi klinisi
karena berusaha mengerti orang lain.
4. Ilmiah, karena menggunakan
metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas dalam cara kerja
profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang
ditangani.
5. Profesional, karena lebih
menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi individual, kelompok
social dan komunitas untuk memecahkan masalah.
Ciri-ciri di atas merupakan hal-hal yang sering kita
jumpai di kehidupan sehari, sama hal nya dengan teknologi komputer dan internet
yang hampir 70% digunakan dalam aktivitas manusia pada jaman sekarang. Bahkan
ada beberapa kasus dimana perasaan manusia ditentukan oleh keberadaan komputer
dan internet.
B. Orientasi Psikologi Klinis
Terdapat hubungan yang jelas dan dekat antara psikologi
klinis dan psikologi abnormal dan kemudian tentu saja psikiatri. Tugas yang
dihadapi psikologi klinis adalah memahami masalah-masalah yang dihadapi pasien
dan cara pasien menyelesaikan aspek kepribadian. Untuk tujuan orientasi
teoritis studi klinis mengenai kepribadian terdapat aspek kepribadian yang
perlu dipahami :
1. Motivasi Adalah kebutuhan
psikologi yang telah memiliki corak atau arah yang ada dalam diri individu yang
harus dipenuhi agar kehidupan kejiwaannya terpelihara yaitu senantiasa dalam
keadaan seimbang. Pada awalnya kebutuhan itu hanya berupa kekuatan dasar saja.
Namun selanjutnya berubah menjadi suatu vector yang disebut motivasi karena
memiliki kekuatan dan arah.
2. Kapasitas Kapasitas adalah
karakteristik individu yang adjustic, termasuk dalam hal adalah kapasitas
intelektual untuk mencapai tujuannya sendiri dan untuk tuntutan yang
dikehendaki lingkungan. Pentingnya pemahaman mengenai kapasitas ini bagi
psikologi klinis adalah untuk memperkirakan dalam bidang apa saja dan seberapa
kuat individu memiliki sumber stress, baik dalam keadaan frustasi, konflik
maupun tertekan.
3. Pengendalian Yang dimaksud
dengan pengendalian adalah proses yang dilakuakan individu saat menggunakan
kapasitasnya dan mengekang motivasi impulsive ke dalam saluran yang berguna
bagi penyesuian dirinya, yang secara social diterima.
Media sendiri dianggap sebagai saluran perubahan dalam
masyarakat. Secara psikologis, media dapat digunakan untuk meningkatkan
awareness masyarakat hanya saja kita belum berani terlibat aktif di dalamnya.
Peran psikologi dalam konsultan media belum begitu terjamah, perlu ada upaya
konstruktif dan interaktif untuk aktif di dalam media. Kita sebagai individu
yang mendalami psikologi sudah selayaknya menaruh perhatian terhadap psikologi
media atau berkaitan dengan penggunaan media dalam keprofesionalitasan
psikologi.
Perkembangan media komunikasi dari tahun ke tahun membuat
kita sadar bahwa psikologi harusnya mengikuti perkembangan arus media tersebut
dan mengambil peran di dalamnya. Jika psikologi melakukan pembatasan diri
terhadap media, maka ilmu psikologi sendiri akan tidak mudah dikenali oleh
masyarakat, profesi psikologi akan menjadi sesuatu yang jauh dari masyarakat.
Padahal, ilmu psikologi adalah ilmu yang paling dekat dengan masyarakat karena
berhubungan dengan manusia secara individual maupun kelompok.
Peran psikologi sosial akan terasa di sini.
Pengaplikasian teknik, metode, pendekatan, dan teori serta praktek melalui
media menjadi inisiatif yang memungkinkan dan alternatif yang baik agar ilmu
psikologi lebih dekat dengan masyarakat. Sudah seberapa jauhkah peran
psikologi, terutama psikologi klinis dalam rangka menggunakan dan memanfaatkan
kemajuan teknologi informatika dan komunikasi dalam hal ini internet untuk kepentingan
profesi? Hal ini sudah selayaknya menjadi bahan pikiran psikologi untuk ikut
andil dalam dunia maya. Peran dan keikutsertaan psikologi klinis ini setidaknya
dapat mengubah stigma masyarakat tentang efek negatif media ini dan menyadarkan
kepada masyarakat terhadap manfaatnya jika mau dioptimalkan dengan baik.
Upaya harus dimulai dari kita sendiri sebagai individu
yang berkecimpung dalam bidang psikologi. Kita bisa menyumbangkan keahlian dan
pengetahuan kita di berbagai elemen masyarakat. Himpunan profesi psikologi
(Himpsi) juga sebaiknya mulai memikirkan arah psikologi ke media dengan lebih
arif dan bijaksana. Dalam arti, penekanan dan upaya mengarahkan psikologi ke
media sudah harus dimunculkan. Kiprah ilmu psikologi pada akhirnya dapat
mempengaruhi kebijakan dalam media dan kualitas informasi media dapat
diminimalisir efek negatifnya. Selain itu, masyarakat dapat mengenal lebih jauh
tentang keilmuan psikologi itu sendiri.
Oleh karena itu mengapa psikologi klinis ada kaitannya
dengan komputer dan internet, karena psikologi
klinis yang berdekatan dengan psikologi abnormal tentu saja melibatkan
masyarakat sekitar mereka secara langsung maupun tidak langsung, dan sebagian
besar mereka terkoneksi melalui komputer dan internet.
Sumber :
1.http://aswendoaswendo.blogspot.com
2.http://pamangsah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar