Minggu
ke 9
Tes Psikologi Online
I. Pendahuluan
Di zaman yang sudah modern ini, kemajuan
teknologi telah berkembangan dengan sangat pesat. Hal tersebut dapat kita lihat
dari berbagai aspek kehidupan manusia yang semakin hari semakin bertambah
kebutuhannya. Salah satu contoh dari kemajuan teknologi tersebut adalah adanya
penggunaan internet. Banyak cara yang dilakukan oleh users dalam memanfaatkan
penggunaan internet, diantaranya dengan menggunakan internet dalam mengolah
lahan bisnis, dapat menjalin komunikasi melalui sosial media, dapat bermain
permainan seperti game online, serta dapat mencari tahu sumber informasi
tentang hal apapun yang dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan kita. Tak
hanya itu, melalui internet kita juga dapat mengakses tes-tes
psikologi/psikotes secara online. Dengan adanya internet ini, memudahkan kita
untuk mencari soal-soal psikotes yang dapat membantu kita apabila kita ingin
mengikuti suatu tes psikologi untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Di
internet ini, tidak hanya terdapat soal-soal psikotes saja tetapi juga terdapat
kunci jawabannya. Selain itu, banyak pula yang mempublikasikan tentang “tips
and trik” bagaimana mengahadapi psikotes agar hasil yang diperoleh bagus sesuai
dengan yang diharapkan.
II. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tes
psikologi online ?
2. Apa saja dampak negatif dan
psotif dari tes psikologi online ?
III. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan fenomena tes psikologi online beserta dampak negative dan positif.
IV. Pembahasan
Pengertian dan Tujuan
Anne Anastasi (1976) mengatakan bahwa tes pada
dasarnya adalah suatu pengukuran yang obyektif dan standar terhadap sampel
perilaku. Brown (1976) mengatakan bahwa tes adalah suatu prosedur yang
sistematis guna mengukur sample perilaku seseorang. Namun Brown menganggap
bahwa ciri sistematis tersebut telah mencakup pengertian obyektif, standar, dan
syarat-syarat kualitas lainnya.
Definisi yang lebih lengkap dapat dikutipkan
langsung dari pendapat Cronbach yang dikemukakan dalam bukunya Essentials of
psychological Testing, yaitu: “….a systematic procedure for observing a
person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or a
category system” (Cronbach, 1970).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Psikotes
adalah prosedur pemeriksaan yang telah mengalami pembakuan, yang dimaksudkan
untuk menyelidiki dan menetapkan sifat-sifat psikis khusus individu; pengujian
mental.
Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk
mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis,
proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur
fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari
dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas
bermacam kemampuan orang secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya,
termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi, psikotes
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang
mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan
sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Dalam psikotes,
kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ
ada juga tes kepribadian, dan wawancara. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka
akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
Dampak Positif & Negatif Tes Psikologi
Online.
Positif :
· Efisien
dan efektif. Dapat mempermudah pekerjaan psikolog dalam menskoring hasil tes
dengan adanya software untuk skoring hasil tes yang bersangkutan dan hemat
waktu (dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat).
· Dapat
melakukan wawancara melalui video call, jika interviewee (orang yang
diwawancara) dan interviewer (orang yang mewawancarai) tidak dapat bertatap
muka/bertemu secara langsung.
· Dapat
melakukan tes psikologi secara klasikal dengan software khusus alat tes
psikologi yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu.
· Dapat
menerima surat lamaran/curriculum vitae (CV) dengan adanya email.
· Dapat
dilakukan pertukaran database pelamar dengan perusahaan lain
Negatif :
· Individu
akan mengalami resistansi (kebal) atau sudah mengetahui materi tes sehingga
mengerjakan tes tidak sebagai dirinya sendiri melainkan menampilkan sisi-sisi
baik yang dapat membuat hasil tes terlihat baik.
· Dalam
melakukan wawancara secara online, dikhawatirkan individu tidak menampilkan
dirinya secara benar, yaitu individu yang diwawancara disorot dengan webcam
tetapi yang mengetik jawaban adalah orang lain. Ataupun jika melalui suara,
dikhawatirkan akan adanya gangguan atau tidak lancarnya jaringan sehingga video
maupun suara yang ada akan patah-patah (jaringan lemot), yang mengakibatkan
terganggunya proses wawancara.
· Banyaknya
informasi yang diterima sering kali membuat kita kesulitan dalam memilah
prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut. Bahkan tidak jarang
orang percaya begitu saja terhadap informasi yang diterimanya, tanpa terlebih
dahulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang dia terima (Dewin, 2010).
Dalam hal ini, misalnya lamaran yang diterima melalui email.
· Dengan
adanya programmer yang dapat membuat software skoring alat tes psikologi,
membuat programmer tersebut dapat melakukan pekerjaan orang-orang psikologi
dalam hal skoring hasil.
V. Kesimpulan
Tes psikologi yang dilakukan secara online
maupun tes psikologi yang sudah di unduh dari internet ini memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya selain hemat biaya, waktu pengerjaannya tidak
terbatas, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuka kita, apabila
ada yang salah dalam mengerjakan soal dapat kita ulangi kembali, hasil tes
cepat keluar tanpa harus menunggu lama.
Selain itu, adapula kerugian dalam mengikuti
psikotes online, diantaranya adalah banyak terjadi penipuan yang dilakukan oleh
pihak – pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga hasil dari tes psikologi
menjadi tidak valid, hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan soal psikotes
online menjadi tidak akurat karena hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
kemampuan kita karena pada saat pengerjaan tes kita dapat mengulanginya berkali-kali.
Dan kerugian yang paling parah adalah alat-alat tes psikologi tidak terjamin
kerahasiaannya karena keterbukaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
sehingga tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor. Apabila tes psikologi
ini bocor dan masyarakat berasumsi bahwa dengan mengikuti psikotes online saja
sudah efektif, tentu akan meresahkan lulusan psikologi karena pekerjaan mereka
akan terhenti.
Karena tes psikologi secara online ini tidak
dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, karena orang yang mengikuti tes
psikologi ini sudah mengetahui apa yang akan ia jawab dalam tes tersebut. Oleh
karena itu, kerahasiaan alat-alat tes psikologi harus sangat di jaga. Terutama
oleh orang-orang yang bergerak di bidang psikologi agar tes-tes tersebut
memiliki daya fungsi yang sesuai dengan apa yang akan di ukur.
VI. Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar